Metode parenting mana yang terbaik? jawabannya adalah tidak ada. Semua metode untuk parenting memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semua harus dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan yang dimiliki oleh orang tua dan anak itu sendiri.
Saya mengklasifikasi kan dalam 2 metode besar, otoriter atau liberal. Atau bahasa gampangnya, "lu ikutin aturan gue!" dan "terserah lu dah, risiko tanggung sendiri". Hahaha. Tentu tidak sesimpel itu metode besarnya. Masih ada penghalusan disana-sini.
Saya sendiri sangat berharap, anak saya akan tumbuh berkembang tidak erat berhubungan dengan dunia digital. Jauh dari HP, tablet, laptop, ataupun console game yang lain. Saya masih ingin anak saya bermain dengan teman sebaya, main di luar ruangan, main di taman. Bebas lah, boleh main kotor-kotoran, main lumpur, maen di kali kecil.
Perbanyak melarang tindakan? atau mengawasi dari jauh? Saya sih memilih untuk berusaha mengurangi larangan terhadap segala hal "kreativitas" anak. Tentu dengan segala risiko yang ada, dari perabotan rusak sampai anak cedera.
Ketika anak merengek, marah atau menangis? tentu ini salah satu hal paling membutuhkan kesabaran ekstra. Harus diajari dari kecil untuk memberi tahu keinginannya, bukan dengan cara menangis atau marah. Marah jelas harus diarahkan ke hal yang tidak destruktif, misalnya suruh saja mencorat-coret kertas. dan kemudian pajang kertas tersebut, mungkin saja dia akan tau seberapa sering dia marah.
Yang paling ingin saya ajarkan adalah kemauan untuk diskusi, bicara tanpa ada rasa segan atau takut.
Comments
Post a Comment