Punya kucing 10 ekor sekarang. Dari yang cuman seekor (oddie) nambah lagi 4 ekor, sekarang nambah lagi 5 ekor anak oddie dan mollie.
Ya udah diniatkan buat ngasihin anak kucing itu ke orang, dan mongon + lakto + mollie niat dilepaskan depan rumah aja. Sedangkan milky di rumah saja lah nemenin oddie, karena dia kucing yang paling ga aneh-aneh. Berantem jarang, teriak-teriak cuman pas laper, bandel kencingin barang juga jarang, dan ga terlalu agresif kalo musim kawin.
Sesuai judul, si Milky ini salah satu kucing yang doyan ke dokter hewan. Dia udah 2 kali ke dokter hewan, yang pertama demam dan yang kedua luka-luka dihajar sama Lakto. Ya sama aja sih kayak oddie yang udah 2 kali ke dokter, yang pertama karena jatuh dari lantai 2 pas masih kecil, dan yang kedua karena cacingan. Ini dua ekor kucing berobat di DNA Animal Clinic, dengan harga ya pantas lah ya. Karena biaya dokternya sama aja kayak dokter umum. Obatnya murah, walaupun ujung-ujungnya habis 100ribu per ekor.
Nah ini, kemaren kitten satu lagi ada yang lemes. Dan mencr*t-m*ncret. Ya daripada mati deh, dosa juga kali ya kalo ga usahain ke dokter. Dibawalah dia ke dokter hewan, dan ternyata DNA tutup. Cari dokter lain, ketemu di daerah Tanah Baru, klinik Drh. Setyo Widodo (walaupun yang eksekusi bukan orangnya langsung). Setelah diperiksa, sakitnya diare dan dehidrasi berat. Dikasi obat cacing, antibiotik dan Prescription Science Diet ad/h. Abis sekitar 140 ribu.
Get well soon ya kitten. Oh iya, pas pendaftaran ditanya nama kucingnya siapa. Dan karena belom dikasi nama, yang terpikir adalah warna bulunya (Semacam lakto = milky = susu) dan kali ini namanya adalah Puput (berasal dari warna Putih bulunya :D)
Ya udah diniatkan buat ngasihin anak kucing itu ke orang, dan mongon + lakto + mollie niat dilepaskan depan rumah aja. Sedangkan milky di rumah saja lah nemenin oddie, karena dia kucing yang paling ga aneh-aneh. Berantem jarang, teriak-teriak cuman pas laper, bandel kencingin barang juga jarang, dan ga terlalu agresif kalo musim kawin.
Sesuai judul, si Milky ini salah satu kucing yang doyan ke dokter hewan. Dia udah 2 kali ke dokter hewan, yang pertama demam dan yang kedua luka-luka dihajar sama Lakto. Ya sama aja sih kayak oddie yang udah 2 kali ke dokter, yang pertama karena jatuh dari lantai 2 pas masih kecil, dan yang kedua karena cacingan. Ini dua ekor kucing berobat di DNA Animal Clinic, dengan harga ya pantas lah ya. Karena biaya dokternya sama aja kayak dokter umum. Obatnya murah, walaupun ujung-ujungnya habis 100ribu per ekor.
Nah ini, kemaren kitten satu lagi ada yang lemes. Dan mencr*t-m*ncret. Ya daripada mati deh, dosa juga kali ya kalo ga usahain ke dokter. Dibawalah dia ke dokter hewan, dan ternyata DNA tutup. Cari dokter lain, ketemu di daerah Tanah Baru, klinik Drh. Setyo Widodo (walaupun yang eksekusi bukan orangnya langsung). Setelah diperiksa, sakitnya diare dan dehidrasi berat. Dikasi obat cacing, antibiotik dan Prescription Science Diet ad/h. Abis sekitar 140 ribu.
Get well soon ya kitten. Oh iya, pas pendaftaran ditanya nama kucingnya siapa. Dan karena belom dikasi nama, yang terpikir adalah warna bulunya (Semacam lakto = milky = susu) dan kali ini namanya adalah Puput (berasal dari warna Putih bulunya :D)
Comments
Post a Comment