Suatu ketika pernah seorang selebtwit menanyakan tentang biaya kuliah di universitas negeri dan swasta yang (nyaris) tidak ada bedanya alias MAHAL. Saya pun tertarik menanggapinya, saya menjawabnya "Kekuatan Jaringan Alumni". Dia me-Retweet jawaban saya, entah pertanda setuju atau hanya memberi alternatif jawaban ke followers nya.
Saya sendiri sangat mengakui Kekuatan Jaringan Alumni, itulah mengapa saya lebih memilih memaksa masuk UGM walaupun (hanya) program Diploma. Beberapa rekan saya telah bekerja di perusahaan top di negara ini, dan periode berikutnya alumninya turut berhasil masuk ke perusahaan top tersebut.
Ada pula faktor koneksi. Obgyn istri saya adalah seorang alumni sebuah universitas negeri di Depok, dan ketika saya minta referensi Obgyn lain, beliau menyarankan ke alumni kampusnya. Bukan UGM atau kampus lain.
Sekarang saya pun seorang alumni dari kampus lain, yaitu IPB. Sayangnya (sepertinya) kekuatan alumni IPB terkenal hanya di sektor perbankan, bahkan sampai mendapat julukan Institut Perbankan Bogor. Entah, sepertinya saya tidak tertarik di dunia perbankan.
Contoh lebih sederhana ada dikantor saya sendiri. Seorang teman saya merekrut programmer lain dari kampus sendiri (termasuk saya). Dan ketika atasan kami ingin merekrut pegawai baru, dia cenderung mencari dari kampusnya sendiri.
Tidak ada jaminan karir yang sangat pasti dari hubungan jaringan alumni, tapi setidaknya anda memiliki rekan satu almamater yang mungkin suatu saat akan berguna. :)
Alumni :
Comments
Post a Comment