Skip to main content

Politics, huh?

  • Pemilu
Saya sudah ikut pemilu 3 kali. Tahun 2004, 2009 dan 2014 kemarin. Tanpa perlu saya tutupi, 2 pemilu pertama saya adalah simpatisan PAN. Kenapa? Karena PAN pada saat itu dikatakan dekat dengan Muhammadiyah. Mungkin karena faktor tokoh Amien Rais. Kenapa pula Muhammadiyah? Karena saat itu SMA saya adalah sebuah SMA Muhammadiyah. Mau tidak mau, harus belajar Kemuhammadiyahan. Memang pada saat pelajaran itu, guru di sekolah saya pun selalu menekankan bahwa anggaran dasar Muhammadiyah melarang organisasi ini berhubungan dengan partai politik. Walaupun ya mayoritas simpatisan partai ini pada saat itu adalah anggota atau pun simpatisan dari Muhammadiyah.

Namun setelah 2009, saya pribadi melihat PAN bukan lagi sebuah partai politik yang memiliki background Islam apalagi Muhammadiyah. Faktor banyaknya kader diluar Islam sendiri yang masuk ke dalam, serta arah politik yang entah kemana.

Sebagai pemilih partai Islam, saya cenderung tidak mengarah ke PPP ataupun PKB terlebih lagi PBB. PPP adalah partai lama yang entah kenapa saya malas memilihnya. PKB karena mereka berbasiskan NU. Tidak bermaksud menyerang, tapi mungkin karena latar belakang Muhammadiyah saya sendiri. Pilihan. Tidak ada maksud lain. PBB? Tidak pernah dengar eksistensinya tuh.

Kemudian, yang tersisa hanyalah PKS. Saya mengenal PKS dari level terbawah. Karena mereka sering berpartisipasi di kumpulan remaja masjid, mengisi acara ataupun membantu kegiatan masjid. Faktor solidnya mereka mungkin jadi salah satu alasan saya. Tapi tetap saja saya harus melihat faktor politik, karena mereka basisnya adalah partai politik.

PKS seringkali turun ke bawah membantu kegiatan kemanusiaan, tanpa mengenal musim kampanye. Memang relawan harus memiliki identitas jika mengadakan kegiatan. Bukan bermaksud riya'. Itupun sudah diatur dalam peraturan pemerintah.

Faktor akar rumput yang paling menguatkan saya memilih PKS.

Tapi PKS adalah partai politik. Terus terang saya kecewa dengan pejabat atau petinggi PKS pada saat ini. Walaupun sudah dipanggil ustadz, mereka (ternyata) masih sangat bisa terlena dengan dunia. 

PKS ini solid, terlalu solid malah. Jadi cenderung defensif jika diserang dari berbagai arah. Tidak mau kerja sama dengan KPK mungkin salah satunya. Seharusnya biarkan saja proses hukum berjalan. Jika tidak bersalah, baru anda boleh bangga. Jangan pernah melindungi tersangka, apalagi terlihat panik diserang.

Yang paling saya sesalkan akhir-akhir ini adalah gaya komunikasi pejabat politik PKS, seperti Tifatul Sembiring, Fahri Hamzah, Anis Matta. 

Tifatur Sembiring? Ah, anda kan seorang menkominfo! Walaupun anda tidak ahli-ahli banget dalam dunia IT, ada berapa sih staff ahli anda di kementerian. Tidak bisa kah anda bertanya kepada mereka, sebelum berkicau di dunia maya. *palm face*

Fahri Hamzah, anda adalah petinggi PKS di DPR. Siapapun pasti mendengar apapun yang anda ucapkan. Direkam, diingat. Statement anda yang bilang "Bubarkan KPK, bentuk KPK baru" pasti dipotong oleh media. "BUBARKAN KPK" adalah yang selalu akan diingat orang.

Anis Matta? Ah, saya sudah ilfeel ketika tau anda jadi presiden PKS. Tidak meyakinkan.

PKS ini SANGAT MEMBUTUHKAN TIM KOMUNIKASI POLITIK! TIDAK BOLEH BERKICAU SEMBARANGAN DI MEDIA!

Kenapa anda masih memilih PKS?

Karena saya sendiri masih berharap kepada PKS menjadi lebih baik dengan kritik dari dalam.


Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Dokter Poliklinik Afiat RS PMI Bogor

Share informasi jadwal dokter di poli afiat RS PMI Bogor aja :)

Diary HEG #1

Dari berbagai sumber yang ku baca tentang HEG alias Hyper Emesis Gravidarum, kebanyakan yang menuliskan adalah ibu-ibu yang mengalami sendiri. Belom menemukan tulisan dari sisi suami atau keluarga terdekat. Aku pengen mencoba berbagi pengalaman HEG dari sudut pandang suami. Ketika postingan ini saya tuliskan, kondisi istri saya sedang hamil kira-kira 4 minggu. Karena belum ada niatan untuk datang ke dokter, maklum ini bukan anak pertama. Biasanya yang paling rajin kontrol adalah ketika anak pertama saja. Hahaha Sekarang adalah kehamilan ketiga sejak kami menikah 6 tahun lalu. Kehamilan pertama juga pada bulan-bulan ini, juli-agustus 2013. Karena belum ada pengalaman sama sekali, kami sangat rutin untuk kontrol ke obgyn setiap bulan, USG dan multivitamin. Dulu pengalamannya dengan dr. Gharini Paramitha di salah satu klinik yang saat ini sudah tutup. Ditambah dengan second opinion dokter lain di RS PMI, dr. Vivi Sylvia. Terus terang aku dan istri lebih cocok dengan dr. Vivi, tapi y...

Penutupan Kartu Kredit BNI

Berhubung dengan banyaknya kebutuhan dan sudah ada satu kartu kredit lagi, akhirnya memutuskan untuk menutup salah satu CC saya di BNI.  Wah, bagaimana caranya ya? Pasti repot ih, tutup CC. Karena sales aja banyak banget *gambar nyomot dari sini Langkah pertama yang rutin saya kerjakan adalah googling. Kemudian yang saya temukan adalah : Jangan Pakai atau Segera Tutup Kartu Kredit BNI Ternyata yang terjadi (dan seringkali terjadi) adalah : 1. Customer tidak mampu bayar, belanja diluar kemampuan 2. Customer malas membaca tagihan/statement, sehingga tidak mengetahui denda/bunga 3. Customer tidak terbiasa membayar longgar atau jauh sebelum jatuh tempo 4. Customer tidak mengetahui prosedur pembayaran dari bank lain Sedangkan yang terjadi pada saya (Alhamdulillah) 1. Telp call center BNI 1500046 2. Masukkan data plus verifikasi data 3. Jelaskan maksud dan tujuan 4. Disambungkan ke bagian penutupan kartu 5. Akan dikirimkan surat penutupan d...