Skip to main content

V for Vespa

Kedatangan ibu saya di rumah adalah sebuah perubahan di kehidupan kami. Kami menyambut sang ibu yang telah memasuki usia pensiun dengan berkumpul bersama cucu yang paling mudah untuk dijangkau. Hanya 3 jam perjalanan dari rumah, yaitu : 1.5 jam perjalanan udara dan 1.5 jam perjalanan darat Jakarta-Bogor. Ya dibandingkan dengan cucu pertama yang ada di kota Sangatta, 1 jam perjalanan udara ke Balikpapan dan 6 jam perjalanan darat ke kota Sangatta.

Selain itu keberadaan dan penyambutan dari anak dan istri yang cukup menyenangkan bagi sang ibu, sehingga diharapkan ibu lebih betah berada di rumah kami. Dan setelah berminggu-minggu, saya menyadari ada kekurangan di rumah kami, yaitu urusan transportasi. kami hanya bepergian jika saya ada dirumah, atau hanya di weekend. Pernah sekali kami keluar di hari kerja, untuk merayakan ulang tahun Debby. Naik taksi PP dari rumah ke tempat makan dan dari Botani Square ke rumah. Seringkali kalau keluar bertiga naik angkot sih sebenarnya.

Sampai akhirnya ada inisiatif dari saya sendiri yang kemudian disampaikan ke ibu, bagaimana jika kita beli satu motor lagi demi mobilitas ibu dan debby sendiri. Gayung pun bersambut. Oke, mumpung duitnya belum kepake buat rumah. Duit yang dimaksudkan itu dana pensiunan beliau.

Awalnya, pilihan kami jatuh kepada Honda Scoopy, sampai bertanya berkali-kali ke dealer mengenai harga, fitur dan ketersediaan barang. Ternyata kendaraan yang ready stock adalah Beat dan Vario. Sementara di mata ibu, Beat itu ga oke dan Vario, beliau sudah punya di rumah sana. Akhirnya memutuskan untuk indent saja si Scoopy, dan dijanjikan 2 minggu oleh dealer. Sebenernya saya yang gatal untuk memastikan kendaraan itu segera sampai rumah. Agar ibu dan debby segera bisa bepergian tanpa saya. Minimal untuk belanja atau beli makan.

Sampai akhirnya 2 minggu itu, saya semakin gatal saja untuk beli yang lain. Hari sabtu, saya dan ibu menuju ke dealer Vespa Piaggio di daerah Pajajaran Bogor. Pertimbangan awal adalah cari saja yang termurah. Sementara debby agak kurang oke dengan pilihan warna dari vespa yang termurah, yaitu S125 dengan pilihan warna kuning alpukat dan biru terang. Kalo saya bilang sih, kuning t*kai.

Setelah pertimbangan model dan sudah pasti harganya yang eksklusif, kami memutuskan untuk membeli Primavera 150 3v dengan ekstra 3,000K dari harga termurah.

Motor ini saya cicil manual kepada sang ibu, yang duitnya bisa buat beliau jalan-jalan kemana-mana naik vespa seperti masa mudanya. Serta ini kado buat Debby yang sempat saya janjikan untuk beli Vespa untuk ulang tahunnya. Dan satu lagi, semoga Volarea pun turut senang dengan adanya Vespa ini.



Semoga, kebahagiaan 3 wanita terbaik di hidup saya menjadi kebahagiaan saya juga :)


Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Dokter Poliklinik Afiat RS PMI Bogor

Share informasi jadwal dokter di poli afiat RS PMI Bogor aja :)

Diary HEG #1

Dari berbagai sumber yang ku baca tentang HEG alias Hyper Emesis Gravidarum, kebanyakan yang menuliskan adalah ibu-ibu yang mengalami sendiri. Belom menemukan tulisan dari sisi suami atau keluarga terdekat. Aku pengen mencoba berbagi pengalaman HEG dari sudut pandang suami. Ketika postingan ini saya tuliskan, kondisi istri saya sedang hamil kira-kira 4 minggu. Karena belum ada niatan untuk datang ke dokter, maklum ini bukan anak pertama. Biasanya yang paling rajin kontrol adalah ketika anak pertama saja. Hahaha Sekarang adalah kehamilan ketiga sejak kami menikah 6 tahun lalu. Kehamilan pertama juga pada bulan-bulan ini, juli-agustus 2013. Karena belum ada pengalaman sama sekali, kami sangat rutin untuk kontrol ke obgyn setiap bulan, USG dan multivitamin. Dulu pengalamannya dengan dr. Gharini Paramitha di salah satu klinik yang saat ini sudah tutup. Ditambah dengan second opinion dokter lain di RS PMI, dr. Vivi Sylvia. Terus terang aku dan istri lebih cocok dengan dr. Vivi, tapi y...

Penutupan Kartu Kredit BNI

Berhubung dengan banyaknya kebutuhan dan sudah ada satu kartu kredit lagi, akhirnya memutuskan untuk menutup salah satu CC saya di BNI.  Wah, bagaimana caranya ya? Pasti repot ih, tutup CC. Karena sales aja banyak banget *gambar nyomot dari sini Langkah pertama yang rutin saya kerjakan adalah googling. Kemudian yang saya temukan adalah : Jangan Pakai atau Segera Tutup Kartu Kredit BNI Ternyata yang terjadi (dan seringkali terjadi) adalah : 1. Customer tidak mampu bayar, belanja diluar kemampuan 2. Customer malas membaca tagihan/statement, sehingga tidak mengetahui denda/bunga 3. Customer tidak terbiasa membayar longgar atau jauh sebelum jatuh tempo 4. Customer tidak mengetahui prosedur pembayaran dari bank lain Sedangkan yang terjadi pada saya (Alhamdulillah) 1. Telp call center BNI 1500046 2. Masukkan data plus verifikasi data 3. Jelaskan maksud dan tujuan 4. Disambungkan ke bagian penutupan kartu 5. Akan dikirimkan surat penutupan d...