Skip to main content

Quick Trip Bogor Bandung

Ada berita gembira untuk keluarga besar Debby kemarin, telah lahir seorang anak laki-laki dari kakaknya di Bandung. Anak ini jadi cucu ke 14. Karena dari awal Debby sudah meminta izin untuk pergi menemani dan membantu, maka kami pun berangkat ke sana. Cukup mendadak sebenarnya. Tapi ya sudah niat gitu.

Tapi walaupun sudah niat, tapi perencanaan keberangkatan masih minim sekali. Peralatan bayi yang akan di wariskan belum disiapkan, dan ternyata membutuhkan satu karung besar untuk mengangkut barang ini. Dengan pertimbangan barang yang besar dan mobilitas yang dipastikan akan kurang dengan sibuknya ayah sang anak. Maka kami memutuskan naik motor saja ke Bandung. Nekat? Jelas. Tapi dengan alasan ga ada uang mobilitas tinggi di Bandung saja, kami tetap jalan terus. Pernah ke bandung via puncak? Pernah dulu, tinggal naik mobil, tidur dan sampai. Hahaha

Pengalaman menarik tentu saja, selain itu karena faktor kendaraan yang masih baru dan dijamin mumpuni untuk diajak pergi jauh. Kami memutuskan pergi setelah subuh, dan perkiraan sampai 3 jam berikutnya, atau jam 8 pagi. Alhamdulillah tidak ada hambatan. Setelah mengisi bahan bakar Shell V-Power dengan alasan tenaga dan irit relatif dengan jarak dan kecepatan serta power sebesar 50ribu. Ternyata sampai Bandung masih ada 3 strip dari 7 strip full tank. Walau akhirnya habis ketika mau pulang karena perjalanan di Bandung itu sendiri, dengan rute : Pasteur - Dago - Pasteur - Kopo - Bale Endah - Kopo. Ternyata rute itu sendiri adalah membelah kota Bandung dari ujung barat laut ke tenggara.



Dan akhirnya ketika hendak pulang, fuel warning menyala. Minta isi BBM lagi, sempat panik karena tidak ada Shell terdekat, jadinya malah isi Pertamax Plus 30 ribu dan akhirnya ketemu Shell di Pasteur, isi lagi 33ribu sambil istirahat. Lepas pasteur dan cimahi, langsung tancap gas setelah bertemu rombongan konvoi. Ternyata mereka konstan di kecepatan 60-70kmh, lantas bertemu dengan duo Vixion dan nebeng buntutin mereka lah dengan tujuan liat racing line karena mereka pasti sudah hapal kondisi jalan. Tapi sayang saya hanya bareng mereka sampai Cianjur, karena mereka memutuskan berteduh.

Kembali jadi single rider di perjalanan Cianjur - Bogor, bertemu dengan rekan Modern Vespa lain LX150, setelah SKS : Salam Klakson Senyum saya langsung tancap gas lagi tanpa mikir hujan deras di sepanjang Cipanas.

Oh iya, start dari Kopo jam 7:30pm dan sampai pasteur 9:00pm kondisi jalan santai. Dan kebut motor dari Cimahi sampai Bogor, dan tiba dengan selamat di rumah pada jam 11:45pm.

Alhamdulillah, masih ada jadwal 2 kali trip lagi ke Bandung, setelah tune up tentu saja.




Jadi buluk gini si putih

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Dokter Poliklinik Afiat RS PMI Bogor

Share informasi jadwal dokter di poli afiat RS PMI Bogor aja :)

Jadwal Dokter Kandungan Obgyn Bogor

RSIA Hermina Bogor RS PMI Bogor Poliklinik Afiat Poliklinik Reguler RS Bogor Medical Center

Jacatra

Jacatra.. Dutchman call it Batavia.. Betawi people call it Jakarte.. source image What do you think at first about Jakarta? I will said it all about money. In this city, the money flow so quickly. Money easy come and easy go. Few years ago, I afraid of being Money Hunter. I will just live for money. No time for family, no time for hobbies. Just grab bunch of money, and spend it fast. Buy something expensive, travel to another country or destination in Indonesia. I live in Bogor for last 4 years, and work at Jakarta at the same time. I commute everyday for 2-4 hours. It's almost 4/24 = 1/6 of my day spent at railway and road. Get bored? Sometimes. But for now, I just enjoyed it. Because the office near from my home. Less than 2 hours a day. My wife always ask me, when we will move to another country, or just move to Jogja. Honestly, I miss Jogja. There is so calm city, no need to rush. But, I read from media that Jogja become metropolitan city where malls and hote...