Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2014

Hukum Truk Sampah

sumber image   Saya mendapatkan istilah ini setelah membaca sebuah topik obrolan di sebuah forum. Hal ini cukup menarik untuk saya. Sebenarnya bahasan utama dari obrolan itu adalah bagaimana Jakarta telah berubah, dan terasa semakin “kejam”. Ada beberapa contoh kasus disana, dimana terjadi pembenaran atas segala pelanggaran hukum. Contoh yang sangat sering terasa adalah hak pejalan kaki terhadap trotoar. Kondisi macet akan membuat pengendara roda dua seringkali frustasi dan tidak segan dalam merebut hak pejalan kaki. Dalam topic obrolan di forum tersebut, disebutkan seorang pengendara sepeda motor yang naik ke atas trotoar menyalakan klakson minta jalan kepada pejalan kaki. Pejalan kaki yang merasa itu memang haknya tidak memberikan jalan, dan apa yang terjadi. Pengendara sepeda motor tersebut memukulkan helmnya ke punggung si pejalan kaki. Kemudian terjadilah cekcok, dimana polisi akhirnya datang. Pada awalnya polisi menyalahkan pengendara sepeda motor, dan lucunya diak...

Kultur dan Agama

Tiba-tiba ada sebuah bahan menarik yang membuat saya ingin menulis ini. Seorang rekan ada yang mengajak saya berdiskusi, karena saya membagikan sebuah tulisan ke grup WhatsApp. Dimana tulisan itu sebenarnya bertujuan untuk evaluasi diri terhadap ibadah ke Tuhan. Kita yang merasa tidak mungkin untuk mengatur waktu, padahal kita sendiri tidak bisa mengatur waktu untukNya. Rekan saya kemudian japri , yang kemudian menanyakan apa korelasinya ibadah dengan kehidupan kita. Which is menurut dia tidak relevan. Setebal atau setipis apapun iman seseorang, tidak akan berpengaruh dengan kehidupan. Mungkin juga bisa dibilang apapun agama seseorang, tidak akan berpengaruh. Sempat terucap sekuler,  tapi entah lah. Saya juga tidak ada hak untuk men-cap seseorang.  Agama itu jika anda percaya. Anda percaya Tuhan itu ada? Anda percaya Tuhan itu bekerja dengan "tangan-tangan" Nya? Lewat siapapun itu. Seperti sebuah hadits Ø£َÙ†َا عِÙ†ْدَ ظَÙ†ِّ عَبْدِÙŠ بِÙŠ ÙˆَØ£َÙ†َا Ù…َعَÙ‡ُ Ø¥ِØ°َا Ø°َÙƒَرَÙ†ِÙŠ...

Empati atau Emosi

Suatu ketika di linimasa facebook, seorang teman membagikan sebuah gambar. Gambar tersebut menunjukkan kekejaman sebuah rezim terhadap suatu kaum. Ya, kepala pecah, darah berceceran, mayat bergelimpangan. Saya yakin sekali tidak semua orang merasa "biasa" dengan gambar itu. Merasa mual? Muntah? Jijik? Anda tidak sendirian. Entah apa tujuan seorang teman tersebut. Apapun itu, pesannya tidak sampai ke saya. Report ke facebook didahulukan. Setelah sedikit tenang, saya mencari tahu apa isi pesannya. Ternyata kekejaman kepada kaum muslim di afrika. Apakah tujuanmu teman? Foto mayat itu apapun alasannya, tetap tidak etis.

Lakto

Big Boy alias Lakto ini sedang mondok di DNA clinic Warung Jambu, Bogor. Dia yang tadinya agresif dalam hal menghajar saudara-saudaranya, menjadi diam di depan pintu. Ga doyan lagi ngusilin sodara-sodaranya, "ah, baguslah kalau dia jadi ga doyan berantem lagi". Eh, ternyata kelopak mata sebelah dalam yang warna putih muncul. Dengan pengalaman kucing kantor dulu ada yang memiliki gejala yang sama, akhirnya diputuskan bawa ke Vet. Dilalah, penyakitnya sama dengan kucing kantor dulu : Hepatitis alias kelainan hati. Kulitnya udah berwarna kuning, dan kupingnya dingin. Minggu kmaren mulai mondok di klinik, rencananya sore ini mo di jenguk dulu deh. Semoga lekas sembuh Big Boy! *Update Lakto sudah pulang, indikasi parasit darah yang menempel dari kutu. Total perawatan plus 2 malam rawat inap : 720,000. Dengan catatan, bulan depan kudu tetes kutu dan bawa obat untuk diminum dirumah.

Si Genduk Underweight

Sabtu kemarin, sesuai jadwal cek kehamilan saya dan istri datang ke obgyn di RB Azzahra Bogor. Setelah sebelumnya ada sedikit sesi foto maternity di Booboo studio. Itung-itung foto keluarga lah, karena selama ini kami ga ada photo keluarga yang dipajang dirumah. Biaya Maternity Photo nya 450 ribu, untuk 2x ganti kostum, 20 photo + cd, 1 cetak photo 30x90cm + frame. Mahal? entah ya, ga pernah photo studio juga soalnya. :D Kembali ke obgyn, jadwal dokter ini sebenarnya jam 19:00. Tapi ga pernah mulai jam segitu, paling cepat obgyn ini datang jam 19:30, rata-rata 20:00 dan kadang jam 20:30. Daftar dulu sih jam 5an, abis itu biasanya maen ke Botani dulu sampe jam 7an. Karena yakin obgyn satu ini emang ga pernah ontime, entah karena macet (doski praktek di Hermina juga dari pagi sampe sore) di jalan baru. Atau mungkin juga dia pulang dulu, dinner sama keluarga. Positif thinking aja. Yang pasti dia emang ga ontime :D Then, sampai waktunya periksa. Dan sang obgyn pun bingung dengan ...

Band Tergalau Se-Djogja

band ini menemani saya ketika masa-masa galau para remaja. sampai sekarang mereka masih berkarya. salut! The Rain!

High Expectation

Tingkat stress seseorang dapat ditentukan dari seberapa tinggi tingkat ekspektasinya. Misalnya saja untuk pendapatan, semakin dia berharap dan mendapat gaji yang besar maka tingkat stress untuk pekerjaannya akan semakin tinggi. Selain itu, ekspektasi tinggi juga dapat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin anda memiliki pendapatan yang tinggi, maka anda akan memiliki ekspektasi yang lebih tinggi. Anda baru punya sepeda motor? Anda akan segera ingin memiliki sebuah mobil. Tapi jika tingkat pendapatan memang baru pantas untuk sebuah sepeda motor, maka dia akan menikmati saja untuk mengendarai sepeda motor. Buat apa bersusah payah membeli mobil, jika untuk BBM saja masih pakai yang lebih tepat digunakan untuk sepeda motor. Mobil jaman sekarang lebih disarankan menggunakan BBM oktan 92 ke atas. Masa iya Lamborghini diberi minum Pertamax, apalagi Premium. Jebol itu mesin. Orang yang tinggal di desa hidupnya cenderung lebih tenang dan tentram, kenapa? karena mereka ekspektasi ...

Envy

Menyempatkan menulis di tengah hiruk-pikuk menulis puisi  kode-kode yang njelimet , eh ya ga terlalu njelimet juga sih. wong saya tiap hari ketemu tulisan-tulisan seperti ini. Tetiba di timeline saya di facebook menampilkan teman lama saya sewaktu bekerja di Samudera Indonesia. Dia sedang berada di Eropa, tepatnya Amsterdam dan Paris. Dia adalah salah satu saksi saya ditertawakan direktur IT di postingan terdahulu. Nah, kok malah dia duluan yang ke Eropa, dan dia juga pengen kerja disana. Bahkan pengen pindah kewarganegaraan. Sebersit pikiran mengatakan, bisa jadi dia tidak menertawakan saya atau malah terinspirasi oleh saya. Hahaha. Percaya diri. Yang pasti sekarang saya kembali termotivasi oleh cita-cita lama. Envy  itu bisa jadi positif dan negatif. Kalo anda sirik dan jadi nyindir, sinis, nyinyir  ya jelas itu berefek negatif. Tapi jika anda jadi ikut semangat, pengen kesana juga ya bisa jadi itu positif. Alhasil, saya pun kembali browsing  negara tujuan...