Skip to main content

Penjilat, Manis Muka dan Pencitraan

Ah, itu kan cuman pencitraan. 

Pencitraan banget sih itu pejabat. 

Pencitraan. 

Sejak era politik dan social media bergabung, istilah ini semakin menjamur bak jamur di kala hujan dan debu di musim kemarau. Bertebaran dimana-mana. Terutama sejak akhir masa presiden SBY sampai sekarang. Terutama sejak kiprah Jokowi di dunia politik, walikota solo, gubernur dki dan sekarang presiden RI. 

Pencitraan, siapa yang tidak butuh hal ini. Jangankan pejabat, kalian dan saya sendiri sangat membutuhkan hal ini. Kepada lingkungan terkecil, keluarga misalnya. Kepada keluarga besar, apa kamu semua mau dicitrakan sebagai pengangguran, menyusahkan orang dan citra buruk lainnya. Pasti kamu sendiri butuh, iya kan. Secuek-cueknya kamu terhadap anggapan orang, ada orang lain yang akan sakit hati jika kamu dicitrakan buruk, orang tua misalnya. Pun dengan orang tua atau mertua, kamu pasti ingin dianggap keluarga yang baik-baik, tentram dan banyak rezeki. Setidaknya perlu usaha sedikit agar tidak menyusahkan orang lain. Jika kita tidak bisa membantu keluarga, minimal tidak menyusahkan orang lain adalah sebuah prestasi. 

Kita tidak sedang menjilat sodara-sodara.  Istilah lain yang pantas adalah bermanis muka. Atau pencitraan itu tadi. Saya sendiri tidak menganggap itu hal yang buruk. Selama tidak mengganggu orang lain. 

Sekarang saya sendiri telah mengalami gagalnya bermanis muka di kantor. Sehingga hanya yang akrab, dekat, dan tidak menimbulkan masalah serta pandai bermanis muka adalah pemenangnya. 

So, penjilat adalah sebuah skill. 

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Dokter Poliklinik Afiat RS PMI Bogor

Share informasi jadwal dokter di poli afiat RS PMI Bogor aja :)

Jadwal Dokter Kandungan Obgyn Bogor

RSIA Hermina Bogor RS PMI Bogor Poliklinik Afiat Poliklinik Reguler RS Bogor Medical Center

Jacatra

Jacatra.. Dutchman call it Batavia.. Betawi people call it Jakarte.. source image What do you think at first about Jakarta? I will said it all about money. In this city, the money flow so quickly. Money easy come and easy go. Few years ago, I afraid of being Money Hunter. I will just live for money. No time for family, no time for hobbies. Just grab bunch of money, and spend it fast. Buy something expensive, travel to another country or destination in Indonesia. I live in Bogor for last 4 years, and work at Jakarta at the same time. I commute everyday for 2-4 hours. It's almost 4/24 = 1/6 of my day spent at railway and road. Get bored? Sometimes. But for now, I just enjoyed it. Because the office near from my home. Less than 2 hours a day. My wife always ask me, when we will move to another country, or just move to Jogja. Honestly, I miss Jogja. There is so calm city, no need to rush. But, I read from media that Jogja become metropolitan city where malls and hote...